Siapa yang membuat generasi kita rapuh?

Light Bulp
3 min readJun 22, 2022

--

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash

Belakangan banyak orang yang bilang bahwa generasi milenial adalah sebuah generasi yang diisi oleh orang pintar tapi memiliki mental yang rapuh. Pertanyaannya bener nggak sih kita ini rapuh? Terus kenapa kita bisa rapuh?

Sebenernya nggak bisa dibilang rapuh juga sih, karena kalo membandingkan generasi kita dengan generasi sebelumnya dan akhirnya generasi kita dibilang rapuh, itu nggak fair. Karena kalo dibandingin, generasi bapak ibu kita dibandingin sama generasi kakek nenek yang dulu perang, generasi mereka juga lebih rapuh.

Karena memang sejatinya semakin bertambahnya generasi maka akan makin rapuh generasi tersebut. Dan yang membuat kita rapuh ya orang tua kita sendiri, begitupun anak kita kelak pasti akan lebih rapuh daripada kita. Dan tebak siapa yang membuat mereka rapuh? Yak bener, kita sendiri.

Dengan segala teori parenting yang ada, harus kita akui bahwa anak kita kelak akan memiliki mental yang jauh lebih rapuh ketimbang kita sekarang. Tidak ada sabetan sapu saat anak kita membantah, tidak ada pukulan melayang ke pipi saat anak kita ngomong kasar. Pendekatan parenting hari ini memang lebih halus.

Tapi lebih dari itu, sekarang kita punya lebih banyak pilihan ketimbang orang tua kita dulu. Dan anak kita kelak akan punya lebih banyak pilihan juga ketimbang kita hari ini.

Aku pernah kerja disebuah pabrik, dimana disitu ada satu orang sebut saja pak Mono. Pak Mono kerja di pabrik ini udah sekitar 30 tahun lebih, dimana loyalitas yang sama susah didapatkan di generasi kita sekarang. Setelah ditelisik lebih dalam hal ini bisa terjadi karena pendidikan beliau yang kurang tinggi.

Hal ini mengakibatkan beliau tidak punya banyak pilihan untuk menyambung hidupnya.

Bandingkan dengan hari ini, banyak perusahaan yang bersedia menerima orang tanpa ijazah sekalipun kalo dia memiliki bakat dan skill yang dicari. Atau opsi menjadi konten kreator yang sekarang terbuka sangat lebar untuk semua orang. Bahkan beberapa orang tidak perlu memiliki penampilan menarik untuk mendapatkan endorse dengan nominal yang besar.

Dulu, untuk jadi seseorang yang dikenal kalian harus memiliki penampilan yang menarik dan nggak jarang harus mengalami penolakan dari beberapa stasiun TV. Sekarang selama kalian bisa menawarkan hal menarik kepada netizen, maka impian menjadi mega bintang bukan hal yang susah diraih.

Belum lagi sekarang banyak tutorial youtube yang udah siap membawa kalian menjadi orang yang lebih ber skill tanpa harus bayar sepeser pun.

Bayangkan opsi sebesar ini nggak hadir di kehidupan orang tua kita. Aku yakin seyakin-yakinnya kalau opsi yang sama hadir dikehidupan orang tua kita, maka mereka nggak akan memiliki mental yang lebih kuat ketimbang kita hari ini.

The point is, setiap generasi memiliki previlege nya masing-masing. Bahkan anak kita kelak pasti akan memiliki previlege-nya sendiri. Dan seperti yang kita tau bahwa previlege memang memudahkan, disaat yang bersamaan previlege itu melemahkan.

Menyedihkannya banyak generasi ayah kita yang memandang generasi milenial adalah generasi yang seharusnya dilatih mentalnya. Atau bahkan beberapa dari mereka menuntut kita untuk memperlakukan anak kita sesuai dengan mereka memperlakukan kita dulu.

Padahal nggak akan pernah bisa kita memiliki mental se baja orang tua kita dulu. Bahkan digenerasi orang tua kita pun pasti juga lahir orang-orang dengan mental tempe dibandingkan dengan orang yang lain di generasinya. Nggak ada yang bisa merubah mental sebuah generasi kalo previlege nya nggak dihilangkan.

Generasi kita nggak akan serapuh ini kalo internet, komputer dan game tidak ditemukan oleh generasi pendahulu. Jadi salahkan generasi pendahulu, kenapa mereka memberikan previlege ini ke kita.

--

--

Light Bulp
Light Bulp

No responses yet