Review Stand By Me 2

Hmmmmm, bagus tapi…

Light Bulp
4 min readMar 1, 2021
https://kids.grid.id/read/471956511/doraemon-akan-kembali-lewat-film-stand-by-me-2-siap-siap-nonton?page=all

Setelah ditunggu sekian lama, akhirnya doraemon stand by me 2 muncul juga. Kemaren aku nonton film ini dan sejujurnya jadi geregetan pengen ngebacotin filmya.

Kenapa? haha, sabar bos. Kita bahas pelan-pelan karena cukup menarik, bukan karena ini film yang membawa kenangan masa kecil kita anak 90'an. Tapi juga karena ini pengalaman pertama masuk bioskop setelah sekian lama nggak masuk bioskop.

Buat yang mau nonton bioskop dan masih takut-takut, aku sih merekomendasikan buat menghilangkan ketakutan kalian. Soalnya sekarang di bioskop, protokol kesehatannya cukup ketat dari mulai ngecheck masker sampe duduk didalemnya pun di jarakin.

Walaupun secara pendapatan, pasti bisnis bioskop nggak akan semenguntungkan dulu lagi. Mengingat yang nonton jumlahnya harus dipangkas, dan ditambah lagi masih banyak orang yang takut buat nonton.

Jadi buat kalian yang lagi takut buat nonton, nggak usah takut. Karena kalo kalian nggak nonton, nanti bioskop tutup dan jatuhnya kita juga yang susah kalo ada film yang bagus dan harus ditonton di bioskop.

Oke, langsung masuk ke topik utama kita. Doraemon Stand by me 2…

Kita bahas yang paling mengganggu dulu menurutku, yaitu gambarnya. Entah kenapa rasa-rasanya, kualitas animasi yang ditampilkan sama film ini tuh nggak kualitas bioskop. Dari mulai tekstur animasinya, bahkan sampe resolusi gambarnya.

Bayangin, kalian nonton di bioskop kan layarnya gede tuh. Nah itu nggak full, cman ditengah doang. Kaya film bajakan yang dintonton di laptop jadinya. Bahkan awalnya aku mikir kalo ini pasti gangguan teknis, karena dulu pas lagi nonton avengers endgame, aku juga ngalamin hal yang sama dan ternyata gangguan teknis.

Btw, aku nonton di flix, mungkin kalo kalian yang nonton di tempat lain nggak mengalami hal yang sama, comment aja.

Terus ngomongin animasinya, — ini sih kesotoy-an ku aja — gambar karakternya terlalu gede, yang mengakibatkan layar yang cuman seiprit tadi jadi penuh banget ama gambar karakter. Dan background serta ruangan yang ada di film terasa kaya sempit banget.

Nggak tau memang konsepnya yang seperti ini, atau memang ada perubahan dari yang stand by me pertama. Aku nggak ngebandingin sih sebelumnya, cuman kalo dari beberapa kali nonton film di bioskop, ini berasa nggak kualitas bioskop gitu gambarya.

Jadi buat kalian yang mau nonton film ini, mungkin yang pertama kali kalian harus siapkan adalah jangan terlalu berkekspektasi tinggi sama gambar yang akan disuguhkan. Karena kayanya film ini fokus banget ke sisi cerita, walaupun ada beberapa sisi ceritanya yang kaya kurang lengkap.

Masuk ke sisi cerita, yang kali ini kalo nggak mau ke spoiler an jangan diterusin. Karena susah kalo nggak ngeluarin spoiler tipis-tipis pas ngebahas sisi ceritanya. Mungkin yang udah nonton bisa memvalidasi.

Seperti pada citra doraemon yang sering kita jumpai di serialnya, cerita yang diusung sama film ini mengambil tema keseharian. Cuman kalo ngomongin plot, sejujurnya dari menit awal sampe tengah-tengah rasanya ngantuk banget. Bukan karena ceritanya jelek, tapi kesan ceritanya sedikit monoton.

Kalo menurutku, cerita yang menarik tuh adalah cerita yang bisa ngebikin perasaan yang nonton sedikit naik turun. Nah disini, naik turunnya sih ada, cuman nggak begitu berasa karena plot yang dipake sama film ini nyaris sering kita temuin disetiap film doraemon yang membahas tentang pernikahannya nobita, dan ini ngebikin ceritanya kurang fresh.

Tapi jangan kecewa dulu, penulis cerita doraemon kali ini kayanya jago banget bikin plot yang menarik dari pertengahan ke akhir ceritanya.

Karena ada beberapa sisi cerita yang diawal kita dibuat kebingungan dengan maksud si karakter, tapi akan dijelaskan dengan sangat apik yang cukup untuk membuat kita ngomong “ohhhh, ternyataaaa…”.

Dan mungkin buat kalian yang belum nonton, nggak usah berharap dibuat nangis karena doraemon bakalan pergi dari kehidupan nobita. Karena di film kali ini, nggak menceritakan tentang perjalanan doraemon sama sekali.

Doraemon di film ini tuh fungsinya hanya sebagai peran pembantu yang baik, udah itu aja. Walaupun aku agak sedikit kecewa dengan pemasalahan yang diangkat sama filmnya kali ini, tapi hal ini terobati dengan ending yang apik dan tetep bikin terharu.

Walaupun nggak sampek bikin pengen nangis…

Hal ini kayanya disebabkan karena masalah yang diangkat di film ini nggak begitu kompleks untuk sebuah film bioskop. Dan menurutku, ini dikarenakan si penulis lebih mengaitkan nobita dengan si nenek, yang kita aja jarang banget ngeliat si nenek di film serialnya.

Yang disayangkan banget dari film ini adalah si nobita sama sekali nggak nyebut doraemon di speech pernikahannya dia sama sizuka. Ini sayangggg banget, karena kalo aja dia nyebut doraemon di speechnya, mungkin bisa bikin lebih haru lagi.

Kan dalam perjalanan film doraemon, yang sangat ditekankan dalam film serialnya adalah persahabatan antara doraemon dan nobita. Hal ini juga kan yang ngebikin stand by me yang pertama jadi film yang bagus banget yang bikin kebanyakan orang sedih nonton filmnya.

Menurutku untuk film stand by me 2 ini aku agak kurang impressive dengan hasilnya. Selain karena ceritanya yang berkesan kurang mateng dan monoton, gambarnya juga sangat disayangkan cuman gitu doang.

Mending dibikin kartun aja sekalian, ketimbang dibuat animasi tapi malah jatuhnya nanggung.

Buat kalian yang mungkin mau nonton, sebenernya film ini masih bagus buat ditonton, cuman mungkin kalian harus nurunin ekspektasi kalian dari stand by me 1. Karena kayanya aku ketinggian masang ekspektasi buat film ini.

Jadi terpaksa musti ngasih penilaian 4/10…

Sekali lagi, ini penilaian subjektif. Namanya juga review…

--

--

Light Bulp
Light Bulp

No responses yet