Punya tanah untung nggak ya?
Untung…kalo nggak mati
Halooo pengangguran, jadi beberapa kali aku ditanyain sama temen kenapa nggak mau ngambil rumah? Padalah secara pendapatan sudah cukup buat ngambil rumah. Dan beberapa orang kadang cukup aneh dengan jawaban yang tak lontarkan.
Oke, aku jawab singkat aja ya. Kalo dibilang nggak mau beli rumah sih salah, siapa sih manusia didunia ini yang nggak mau punya tempat tinggal. Kan salah satu kebutuhan pokok kita sebagai manusia adalah papan/tempat tinggal.
Sebenernya lebih ke masih belum ada alasan aja buat ngambil rumah didaerah jabodetabek. Salah satu alasan terbesarnya adalah karena aku sama istri tuh nggak berniat untuk ngehabisin masa tua kita disini, ditambah dengan cicilan yang cukup mencekik ya kalo kalian tau harga rumah didaerah jabodetabek sekarang.
Bukan karena riba juga, tapi lebih ke tidak menguntungkan buat aku wkwkwk.
Oke aku coba jelasin ya kenapa nggak menguntungkan menurutku, dan ini sebenernya masih debat-able sih. Kalo kalian punya pendapat yang berbeda ya silahkan saja, siapa tau bisa ngerubah cara pandangku.
Setidaknya sampe sekarang aku dan istri tuh meyakini kalo punya rumah itu bukan sebuah investasi dan tidak bisa dibilang investasi sama sekali. Rumah tuh asset, dimana pas kita punya rumah, kita harus ngeluarin duit buat ngerawat, renovasi, dan bayar iuran bulanan sampah sampe listrik.
Belum lagi ditambah dengan bunga cicilan. Dan menurutku harga rumah itu bukan harga yang disebut diawal, tapi harga rumah itu adalah harga yang kalian keluarkan sampe kalian resmi memiliki rumah tersebut.
Katakanlah harga rumah 600jt, dan untuk mendapatkan kunci kalian harus bayar notaris, belum lagi kalo kalian ambil KPR, biaya KPR yang kalian keluarkan itu juga salah satu komponen harga rumah. Ditambah bunga cicilan kalian sealama tenor yang harus dibayar.
Jadi praktisnya, selama kalian masih belum menyelesaikan cicilan rumah, aku menganggap rumah itu masih belum menjadi milik kalian.
Lah kok gitu? Yap bener, itu masih belum menjadi milik kalian seutuhnya. Karena dalam perjalanan kalian nyicil, segala kemungkinan akan terjadi. Dan siapa yang bisa jamin kalian bisa nyelesaiin cicilan? Nggak ada kan?
Dan apa yang akan terjadi pas kalian nggak bisa ngelunasin hutang cicilan?
Ada beberapa solusi dan solusi yang paling buruknya adalah rumah disita dan kalian nggak akan dapet duit yang udah disetor karena kalian dianggap wanprestasi alias cedera janji terhadap perjanjian kredit.
Nah, dari sini aku mikir kalo masih belum menguntungkan setidaknya sampe sekarang buat ngambil rumah di jabodetabek.
Memang kami kerja di jabodetabek, tapi kami nggak mau menua disini. Dan katakanlah aku ngambil rumah disini dan nantinya sebelum lunas ternyata aku sama istri sudah memutuskan buat pindah kota, gimana nasib itu rumah?
Seperti yang kita tau, jual rumah nggak kaya jual tempe goreng. Sedangkan kalo aku sama istri harus pindah kota, otomatis kita pasti butuh dana yang nggak kecil, sedangkan cicilan pasti jalan terus. Tapi gimana kalo cicilannya udah selesai?
Ya bagus, tapi nggak untung juga. Kaya yang udah tak jelasin diatas, harga rumah saat nanti udah kujual, pasti secara itung-itungan nggak akan beda jauh dengan biaya yang udah kami keluarkan buat ngerawat rumah ini.
Apesnya malah lebih rendah, karena aku dulu ada bos yang beli rumah didaerah yang lumayan elit. Pada saat beliau beli, keadaan lingkungannya bagus-bagus aja, dan bahkan cenderung menguntungkan karena mau ada tol yang dibangun.
Tapi setelah beberapa belas tahun, entah kenapa rumah beliau itu masuk ke daerah yang langganan banjir. Yang pasti hal ini jadi faktor juga untuk nurunin harga rumahnya.
Tapi aku nggak bilang ya kalo kita nggak bisa berinvestasi di bidang properti, kalo kalian mau berinvestasi di bidang properti ya bisa aja. Dan malah udah banyak orang yang berinvestasi dibidang properti.
Tapi yang kebanyakan orang salah adalah mikir kalo investasi di bidang properti itu adalah beli properti sebanyak-banyaknya. Menurutku properti bisa dibilang memiliki nilai investasi kalo dia nggak jadi asset mati.
Apa itu asset mati? Jadi anggaplah kalian beli tanah untuk investasi, nah kalian musti ngitung dan ngeliat posisi tanahnya. Gimana aksesnya ke dunia luar, mau di keep sampe kapan, dan bahkan kalian musti tau nanti kedepan tanah ini bisa diprospek nggak.
Karena kalo kalian cuman punya banyak tanah doang, itu bukan investasi, itu buang-buang duit. Jangan lupa bahwa setiap asset yang kalian punya itu ada biaya pajaknya.
Katakan kalian punya tanah banyak, dan semua tanah yang kalian punya itu nggak menghasilkan apapun. Yaaaaa alhasil kalian cuman bayar pajak tanah doang setiap tahunnya. Dan kayanya kalo kalian punya tanah yang nganggur, maka akan dikenakan pajak progresif sama pemerintah. CMIIW ya kalo salah.
Intinya adalah investasi di bidang properti itu nggak segampang kalian punya duit terus beli tanah dikanan dan dikiri. Semua ada itung-itungannya, tujuan investasi kan salah satunya adalah untung. Mana ada untung yang tidak diperhitungkan?