Pulanglah…
Seribu atau bahkan sejuta alasan untuk pulang, hanya kalian yang tau…
Sudah sekitar 7 tahun sejak pertama kali merantau saya tidak pernah melewatkan hari raya iedul fitri dirumah, walaupun keadaan dulu jauh dari kata cukup dimana mau makan aja susah, uang 1.000 pun sangat berharga sampai harus disimpan untuk menanggulangi kelaparan diakhir bulan.
Banyak tawaran pekerjaan datang, dengan nominal yang bermacam-macam tentunya. Ada yang nominal sedang sampai yang fantastis, semua sengaja saya tolak demi menjalankan iedul fitri bersama keluarga yang ada dikampung halaman.
Mungkin bagi beberapa orang akan berfikir, apa kamu gila? Katanya butuh uang? Kok kerjaan nggak diambil? Namun entah kenapa bagi saya melihat senyum seorang wanita yang lega melihat anaknya sampai dengan selamat dirumah kontrakannya lebih menarik bagi saya ketimbang pundi-pundi uang yang dihasilkan dari sebuah project.
Entah kenapa, bau harum yang keluar dari rumah tua di kampung, harum daun yang keluar saat menjelang malam tiba dan angin sepoi-sepoi yang berhembus ketika jalan pagi menjadi sesuatu yang teramat sangat mahal harganya. Nasi pecel dekat rumah seharga Rp 3.000 dirumah serasa jauh lebih mewah ketimbang makanan buffet di mall besar yang ada di ibukota.
Dan dengan sangat terpaksa tahun 2020 ini dimana harusnya menjadi lebaran pertama saya dengan istri setelah menikah harus gagal. Sedih memang, tapi tidak datang sebuah penyesalan besar didada.
Semua hal yang saya tinggalkan setiap hari raya iedul fitri dari dulu sampai saya bekerja sekarang adalah supaya tidak ada penyesalan yang datang ketika ada waktu dimana saya dengan sangat terpaksa tidak dapat pulang. Dan mungkin lebih buruk lagi, kita tidak pernah tau kapan waktu kita akan berhenti dan waktu orang lain akan berhenti, dan saat itu terjadi mungkin kita akan menyesal karena tidak lebih mementingkan mereka ketimbang pundi-pundi penghasilan.
Moment, adalah hal yang jauhh lebih berharga ketimbang apapun. Mungkin banyak dari teman-teman kita atau orang yang ada disekitar kita menyesal telah melewatkan sebuah momen yang berharga dengan orang yang mereka kasihi. 1 moment bisa menjadikan sebuah penyesalan yang beruntun.
Moment meminta maaf mungkin tidak akan terulang kembali kelak jika kita melewatkannya. Kesempatan adalah sesuatu yang sangat mudah diambil ketika berada didepan kita, tapi akan sangat sulit dikejar ketika dia sudah melewati kita. Mungkin kesempatan minta maaf kepada mereka yang pernah kita lukai tidak akan datang lagi tahun depan dan seterusnya. MUNGKIN
Pulanglah, kalian tidak pernah tau lagi kapan kesempatan pulang akan datang kembali. Mungkin kemaren kalian masih bisa kembali ke kampung halaman dengan riang gembira, siapa yang bisa menjamin tahun depan kalian pulang ke kampung halaman dengan wajah suram karena harus melepas kepergian seseorang. Atau lebih buruk lagi, kalian tidak bisa pulang ke kampung halaman dengan berbagai macam alasan.
Pulanglah, karena banyak orang yang berharap melihat senyum kalian. Mungkin bukan hanya ibumu, mungkin kakakmu, mungkin kekasihmu, atau mungkin orang yang selama ini mendoakanmu dalam diam. Tidak ada yang tau.
Pulanglah, ada banyak suara yang sudah lama telinga kalian rindukan, ada banyak bau yang sudah lama hidung kalian tidak pernah cium lagi, ada sebuah tangan yang menunggu kecupan hormat dari bibirmu, dan ada sebuah senyum yang hampir usang karena kesibukan.
Ada banyak alasan untuk pulang, hanya kita yang tau