Politik kantor, dan kolam taiiii

Light Bulp
3 min readSep 4, 2021

--

Photo by Jon Tyson on Unsplash

Politik kantor pasti udah nggak asing lagi buat kita yang kacung-kacung korporat ini. Dan buat kalian para pengusaha muda, nggak usah diterusin bacanya karena kalian bakalan nggak paham sama yang tak omongin. Eh nggak papa kalo kalian mau baca, biar perusahaan kalian tuh nggak kebanyakan politik. Kasian karyawannya.

Oke, kenapa politik kantor bisa kejadian? Jawaban paling gampangnya adalah karena bos bos kalian males nyemplung ke kolam tai buat nyari berlian. Semakin banyak lapisan dari top management ke kelas karyawan seperti kita, maka top management makin males nyemplung ke kolam tai.

Semua hal diukur pake angka, perkembangan sebuah karyawan padahal nggak bisa diukur pake angka. Makanya aku sebenernya sebel kalo ada bos yang males banget menilai karyawannya secara in touch. Maunya di jilat bokongnya doang, siapa yang berhasil menjilat bokongnya paling lama dialah yang memenangkan permainan.

Padahal kan perusahaan menggaji kalian jadi bos itu buat nemuin talenta yang top management males nyarinya. Kalo ada manager yang tutup mata sama pencapaian kalian dan lebih peduli sama lama jam kerja kalian maka manager itu nggak pantes duduk di kursi jabatannya. Suruh turun aja, makan gaji buta doang itu.

Seorang atasan itu kerjaannya nggak meeting doang, kalo kerjaan meeting doang mendingan nge hire notulen. Ngapain perusahaan bayar gaji manager dan bayar tunjangannya kalo kerjaannya cuman meeting doang. Salah satu tugas seorang atasan adalah mencari successor.

Nah permasalahan mencari successor ini yang sering banget menjadikan polemik yang rumit di kelas karyawan cunguk seperti kita. Banyak orang yang rela menurunkan harga pasaran mereka demi mendapatkan title successor. Karena ya suka atau tidak, jenjang karir pada akhirnya dibutuhkan.

Sering banget ada orang yang punya skill, punya kemauan dan perkembangan yang bagus tapi karena dia males aja cari muka akhirnya dia harus tinggal grade di tempat yang sama. Dan inilah yang tak sebut berlian di kolam tai, dimana kolam tai adalah kolam yang dijauhin sama top management.

Top management hanya mau terima angka, mana yang lebih sering ngomong dan mana yang sering kelihatan. Itulah yang akan mereka ambil, sebuah benda mengkilat yang mengapung diatas kolam tai akan lebih menggoda ketimbang berlian yang kecelup didalam kolam tai. Padahal sering banget benda mengkilat itu cuman perak yang udah bompel.

Makanya jangan kaget kalo ada atasan yang kelakuannya kaya hewan, ngelakuin pelecehan ke bawahannya, ngelakuin pembulian ke bawahannya, ngasih load kerjaan yang nggak masuk akal. Jabatannya tinggi tapi nggak ada skill, jangan kaget kawan. Mereka adalah favorite top management. Walaupun mereka hanya sebuah perak bompel, tapi masa jenis mereka lebih ringan dari kolam tai, makanya mereka bisa mengapung.

Sebuah politik kantor memang muncul seiring berkembangnya perusahaan tersebut, saat perusahaan nya masih kecil dimana jarak antara top management dan karyawannya masih dekat, biasanya akan lebih gampang menemukan berlian-berlian bagus di dalamnya.

Tapi seiring berkembangnya perusahaan, top management lokasinya jadi makin jauh dari karyawannya. Ini ngebikin titik buta mereka jadi makin banyak, dan membuat mereka harus bikin siasat gimana caranya supaya nggak salah milih seseorang untuk mengemban sebuah jabatan.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan KPI departemen dan KPI masing-masing karyawannya. Padahal ada beberapa hal yang sifatnya bener-bener intagible dimana orang yang cari muka sama orang yang emang bener-bener memiliki leadership itu biasanya keliatan tipis-tipis banget.

Jadi ya wajar aja kalo top management sering banget kepeleset milih orang buat jadi atasan, tau-tau banyak orang yang nggak betah di salah satu department.

Kemaren ada temen yang baru aja resign ngomong “cari muka itu ada yang elegan kik”. Dalam hati aku ngomong “maling juga ada yang elegan” tapi kan maling tetep aja maling. Orang carmuk ya tetep aja carmuk, saat apa yang mereka mau udah didapetin ya udah selesai, kan apa yang mereka cari udah didapetin.

Orang yang mencari kan akan berhenti saat apa yang mereka cari didapatkan toh?

--

--

Light Bulp
Light Bulp

No responses yet