Mari kasihani tukang tiup priwitan

Light Bulp
3 min readJul 26, 2021

--

Photo by Joshua Hoehne on Unsplash

Belakangan aku kembali mikirin salah satu issue kehidupan yang kayanya nggak serius tapi ngeselin. Yaitu abang-abang narikin duit parkir. Ini ngeselin setengah mati, aku nggak tau kenapa praktek narikin duit parkir masih kejadian sampai hari ini. Apakah karena issue kemiskinan? Atau emang pemerintah nggak pernah nganggep ini serius?

Karena kalo pemerintah nggak menganggap ini serius, kayanya kita-kita sendiri yang harus melakukan aksinya. Setidaknya sekarang aku nggak pernah mau ngasih duit ke mereka kalo mereka nggak melakukan pekerjaan apapun dan cuman berdiri sambil niup priwitan. Aksi ini kecil, tapi bisa mengedukasi mereka bahwa dapet duit nggak segampang niup priwitan.

Kalo dipikir-pikir secara logika agak nggak masuk aja apa yang mereka kerjakan ini, karena siapa yang butuh tukang parkir ditempat yang sepi pengunjung kaya indomart atau alfamart? Walaupun dua minimarket ini terkenal, tapi harus diakui tanpa tukang parkir pun seorang ibu-ibu bisa memarkirkan kendaraannya tanpa bikin lecet kendaraan lain.

Biasanya mereka berdalih untuk uang keamanan, dan ini juga nggak masuk akal. Karena kalo ngomongin uang keamanan harusnya ada jaminan dong. Contoh, di parkiran mall kita bayar parkir karena memang lahan itu milik mereka dan kendaraan kita benar-benar terjaga karena kita nggak akan bisa keluar parkiran tanpa menunjukan stnk dan scan kertas parkir.

Jadi jelas gitu, yang kita bayar adalah jasa mengamankan kendaraan kita supaya berbelanja bisa lebih nyaman.

Lah abang-abang parkir ini? Nggak tau apa jaminan yang bisa mereka kasih ke kita, toh kalo kita mau ngeluarin motor nggak ditanyain apa-apa dan kalaupun ada kehilangan mereka juga ga mau tanggung jawab. Nah terus kita bayar buat apa? Tidak ada transaksi jual beli jasa disini. Bahkan tanah tempat kita parkir pun bukan punya mereka.

Dan belakangan aku menerapkan nggak mau bayar kalo mereka nggak melakukan apapun buat aku, itu berhasil loh. Mereka beneran diem doang nggak nagih, mungkin takut di viral in atau mereka pun sadar bahwa yang mereka lakukan itu salah.

Jujur saja bukan karena nggak simpati sama masalah ekonomi seseorang, tapi kalo seorang bapak-bapak tua nggak pake sepatu bisa berjalan puluhan kilometer untuk menjajakan dagangannya, kenapa mereka yang masih muda dan lebih bugar hanya memilih buat duduk dan menadahkan tangan dengan dalih uang keamanan?

Kayanya juga kalo kita nunggu pemerintah yang gerak akan kelamaan, karena issue ini udah cukup lama ada di tengah masyarakat. Memang nggak meresahkan banget, tapi kalo ngambil duit 100k di atm dan disuruh bayar 2.000 buat parkir, jatuhnya yang di kantong sisa 98k.

Dan yang bikin aku geregetan adalah yang kebanyakan ngejalanin profesi ini adalah anak muda yang secara umur masih sangat produktif. Kalo mereka beralasan nggak dapet kerjaan kayanya gamungkin selama merekanya nggak milih-milih kerjaan. Ini true story, aku pernah ketemu orang yang lebih milih nganggur karena mereka nggak suka sama pekerjaan sebelumnya.

Alasan mereka nggak suka kerjaan sebelumnya tuh juga banyak yang aneh, dari mulai gak betah dimarahi atasan mulu sampe kerjaannya terlalu keras jadi bikin capek. Maksudnya gini loh, kalo memang kalian ada di kapasitas yang bisa milih-milih kerjaan ya silahkan saja nggak masalah, toh namanya manusia pengennya yang terbaik.

Tapi kalo udah dapet kerjaan aja sukur, ya jangan kebanyakan maunya bambang. Nanti giliran nganggur ngomongnya pemerintah nggak menciptakan lapangan kerja. Terus maumu itu lo opo?

Pengen kerja kantoran gaji belasan juta? Yaaa nggak bisa semudah itu. Mereka yang berada pada posisi itu, dulunya saat kalian enak-enakan nongkrong di warung, mereka lagi kerja keras nggak tidur berhari-hari untuk study nya. Orang tua mereka lagi pusing-pusingnya nyari duit bakal mereka sekolah, atau bahkan ada yang rela nyuci baju tetangga demi ngirimin duit anaknya.

Sejujurnya aku respect sama orang yang melakukan pekerjaan apapun itu, mau yang kantoran sampe yang pekerjaan kasar. Dan saking respectnya, aku nggak mau mengasihani mereka. Simple, karena mengasihani orang yang sedang bekerja, sama dengan menganggap mereka mengemis. Ketimbang mengasihani aku lebih mending mendoakan supaya pekerjaannya dipermudah.

Tapi orang-orang yang memungut uang dengan mengatasnamakan uang keamanan dan susah cari kerja ini kayaknya patut dikasihani.

--

--

Light Bulp
Light Bulp

No responses yet