Jalan Setan

Pengen punya karir bagus? Baca nih

Light Bulp
4 min readMar 29, 2021
Photo by Tech Nick on Unsplash

Pernah nggak kalian diem terus mikir gimana hidup kalian bekerja selama ini? Atau mikir sedang ada diposisi apa kalian hari ini?

Beberapa hari ini aku coba buat mikirin hal ini, gimana sih hidup itu bekerja? Atau seenggaknya sedang ada diposisi mana aku hari ini. Dan jawabannya adalah, hukum rimba.

Yak bener, di kehidupan kita sekarang hukum rimba masih sangat berlaku. Hanya caranya aja yang beda antara kita sebagai manusia yang punya akal dan pikiran dengan hewan yang nggak punya akal pikiran. Kalo hewan, selama dia berada dipuncak rantai makanan, maka akan banyak hewan memilih buat ngehindari dia.

Beda sama manusia, rantai makanan masih berlaku, semakin kalian berada diatas rantai makanan maka kalian makin punya kuasa untuk mengatur apapun yang ada dibawah kalian. Semakin dibawah kita, maka semakin nurut kita dengan mereka yang ada diatas.

Oke, mungkin kalian pernah ngeliat ada seorang senior udah tua di sebuah organisasi atau tempat kerja, yang secara jam kerja udah tinggi dan bahkan udah punya pengalman yang lumayan tinggi, tapi mereka kaya nggak punya kuasa apapun karena jabatan yang nggak lebih tinggi dari para pendatang baru.

Awalnya orang ini pasti bakalan ngeberontak buat mempertahankan posisinya sebagai seorang senior, tapi seiring berjalannya waktu, perlawanannya nggak membuahkan hasil. Dan berakhir dia harus kalah dan turun dari rantai makanan.

Mungkin kalian juga pernah denger ada pepatah, kalo kalian nggak lebih jago atau nggak bisa mengalahkan seseorang, jangan dilawan, tapi jadilah partnernya. Pernah denger?

Nah ini kan bukti bahwa rantai makanan di kalangan kita manusia itu ada, jadi kalo kalian nggak lebih jago, nggak usah ngelawan daripada malah bonyok. Mending jadi kawanan mereka, jadi pas orang-orang jago ini mau mengeluarkan taringnya, kalian nggak akan masuk jadi mangsanya.

Tapi menurutku ada jenis yang paling hebat dari sebuah susunan rantai makanan.

Namanya ‘penjilat’…

Yak, emang jenis yang satu ini agak ngeselin. Tapi percaya deh saat kalian sudah berada di rantai makanan paling bawah, dan masih pengen menikmati apa yang orang atas rasakan, maka jadilah penjilat yang ulung.

Nggak salah loh jadi penjilat tuh, soalnya kalo kalian hidup nggak ngejilat dan nggak punya skill pula, yaaa kalian cuman bakalan jadi remah-remah. Makanya nggak usah kaget kalo ada orang nggak punya skill tapi karirnya kok lancar-lancar aja, jangan ngerasa kalian lebih hebat juga dari orang ini.

Ngejilat tuh nggak gampang lo, ngejilat tuh kaya main pesugihan. Walaupun mereka tajir dan banyak uang, ada hal besar yang dikorbankan dibelakang kekayaan mereka. Kalian yang ngerasa lebih jago daripada si penjilat, belum tentu kalian mampu ngejalanin hidup kaya yang si penjilat ini lakukan.

Buat jadi penjilat ulung tuh harus membuang jauh-jauh idealisme dan nggak perlu lagi mikirin dosa atau nggak. Karena seorang penjilat harus menyamakan idealisme dan pola pikir mereka sama orang yang mereka jilat.

Sebenernya, banyak jalan untuk menjadi orang yang berada diujung rantai makanan. Dan dalam hidup, cara apapun yang kalian lakukan itu nggak salah, dari mulai ngejilat sampe kalian mau menggunakan skill kalian sendiri untuk mencapai ujung rantai makanan.

Karena cara yang kalian anggap salah dan yang kalian anggap benar itu sama-sama susahnya dilakukan.

Yaaa kenapa nggak pake cara yang benar aja buat ada diujung rantai makanan? Kan sama-sama susahnya.

Jawabannya adalah cara yang salah itu hasilnya lebih permanen ketimbang yang nggak, dan yang salah itu secara metode bisa dilakukan di hampir semua bidang dan semua jenis organisasi.

Gini deh, seberapa lama kalian bisa mempertahankan skill kalian supaya bisa jadi diujung rantai makanan terus? Yakin nggak akan kalah sama yang muda-muda dan yang lebih haus akan ilmu?

Pengalaman? Yaelahhhhh, masih munafik aja. Perusahaan tuh nyari untung, kalo kalian punya pengalaman segudang juga nggak akan ngaruh kalo nggak nguntungin perusahaan, yang muda secara ilmu masih fresh banget, harganya juga nggak semahal kalian yang berpengalaman.

Pengalaman kalian tuh hanya berguna dibeberapa saat aja, selebihnya skill dan tenaga yang lebih muda tu lebih berguna ketimbang pengalaman kalian. Bahkan kalo mau diadu, pengalaman kalian di masa tua nanti mungkin udah nggak seberguna yang kalian pikirkan.

Kenapa banyak orang tua berpengalaman sekarang nggak muncul di youtube, atau di seminar-seminar yang isinya anak muda? Padahal secara pengalaman mereka harusnya lebih banyak loh ketimbang penggiat saham yang masih muda-muda ini.

Jawabannya karena pengalaman mereka udah nggak relate lagi sama zaman digitalisasi sekarang ini. Sekarang tuh anak muda masih pada songong-songong aja ngomong kalo yang penting ada skill, nanti juga uang akan mengikuti.

Kalo kalian ngomong itu didepan pengusaha-pengusaha tua yang secara umur udah nggak produktif lagi dan mereka masih kaya, mungkin kalian bakalan diketawin. Ngerti kenapa? Karena orang semacam kalian lah yang pengusaha tua dan tidak punya tenaga ini cari untuk kerja sama mereka.

Tapi kembali lagi, nggak ada cara yang salah dalam mencapai puncak rantai makanan. Tapi kalo kalian nanya kenapa ada orang yang ngambil jalan yang nggak baik, ya karena alasan-alasan diatas yang udah kujelasin.

Hidup itu kan pilihan, mau ngambil jalan bener atau nggak, semuanya punya resiko dan datang dengan keuntungannya masing-masing pastinya.

Logikanya, kalo ditanya kenapa banyak orang yang ngambil jalan salah ketimbang bener, jawabannya ya pasti secara perhitungan, jalan yang salah lebih menguntungkan ketimbang jalan yang bener.

Siapa sih yang mau rugi sekarang tuh?

--

--

Light Bulp
Light Bulp

No responses yet