Hanya ambil yang kalian butuh

Please don’t be greedy people

Light Bulp
4 min readOct 18, 2020
Photo by Anthony Tran on Unsplash

Beberapa hari yang lalu ada seseorang di twitter yang membagikan pendapatnya dan menurut saya ini adalah sebuah pendapat yang sangat briliant. Jadi kurang lebih begini pendapat yang dia utarakan :

Kalau semua orang di dunia ini mengambil hanya bagiannya saja, maka keadilan sosial dapat dicapai.

Bagaimana? Menarik bukan? sayangnya saya lupa siapa nama orang yang menulis tweet sebriliant ini. Baiklah mari kita bahas kenapa hal ini menjadi sangat menarik.

Sadari bahwa sekarang kita tidak bisa menghindari bahwa kita sedang hidup di dunia yang sedang dikotakan ke masing-masing kelasnya. Secara sederhana kelas yang ada dibagi menjadi warga kelas atas, menengah dan kelas bawah. Pertanyaannya dimanakah kalian?

Ironisnya lagi, kita tidak akan pernah selalu diam berada pada posisi kita sekarang, katakanlah kita berada di warga kelas atas, maka tidak ada yang bisa menjamin sampai kapan kit amasih menduduki posisi warga kelas atas ini. Bisa jadi besok atau lusa kita menjadi kelas bawah karena ketahuan korupsi, atau kena PHK dadakan, atau bahkan mendapati warisan dari orang tua dihibahkan kepada orang lain diluar keluarga kita. Tidak ada satu orang pun yang bisa memastikan.

Ada sebuah film yang sangat menarik, judulnya The Platform. Mungkin kalian pernah mendengarnya, yap benar sekali ini adalah sebuah film yang didanai oleh netflix. Film ini mengisahkan tentang sebuah eksperimen dimana semua orang yang berpartisipasi terhadap eksperimen ini akan ditanyai sebuah pertanyaan yaitu “makanan apa yang ingin mereka makan?” Dan setelah mereka menjawab pertanyaan tersebut maka mereka dipersilahkan untuk memasuki eksperimen tersebut.

Eksperimen ini dilakukan di sebuah ruangan yang berlantai-lantai, masing-masing lantai akan dihuni oleh dua orang saja tidak kurang tidak lebih dimana mereka harus bertahan selama 7 hari dan setelah melewati batas 7 hari mereka akan dipindahkan ke lantai yang lain. Peraturan belum selesai disini, makanan akan disupply dengan cara akan ada sebuah meja yang berjalan dari lantai satu sampai lantai 333, dimana dimeja tersebut telah disediakan semua makanan yang sudah dipesan oleh masing-masing orang sebelum mereka memasuki eksperimen ini. Dan satu lagi, masing-masing orang diperkenankan membawa satu barang untuk dibawa kedalam eksperimen ini.

Sialnya, makanan selalu habis tidak sampai di lantai 333. Maaf saya sedikit lupa ceritanya, mari kita anggap makanan selalu habis di lantai 100. Dimana ini mengakibatkan orang yang hidup di lantai 101 sampai lantai paling bawah akan mengalami kelaparan yang luar biasa hebat, ada yang memakan buku, ada yang meminum kencingnya sendiri dan bahkan ada yang membunuh rekan satu lantainya untuk dimakan. Semua dilakukan hanya untuk bertahan hidup.

Bagaimana? Menarik bukan? Nah sialnya kita saat ini seperti berada pada sebuah eksperimen yang sudah saya ceritakan diatas. Hari ini kita mungkin sedang berada di lantai 20 dimana stok makanan masih sangat melimpah, kita bisa mengambil apapun yang kita suka dan bahkan kita bisa memenuhi perut kita dengan sangat nyaman.

Bagaimana dengan teman kita yang sekarang berada di lantai 90 an, well mereka masih bisa makan tapi tidak banyak yang mereka bisa makan, yaaa seadanya saja asal perut keisi.

How about mereka yang berada dibawah, pembunuhan terjadi, perampokan terjadi, kriminal dimana-mana. Mungkin banyak yang mengusik kepala kalangan atas “mengapa orang-orang ini tega membunuh orang hanya demi sebuah sepeda motor?” “kenapa ada orang yang tega mencuri uang dari seorang nenek-nenek renta?” Jawabannya karena mereka berada di lantai dimana makanan sudah tidak mereka temukan jika mereka tidak melakukan hal tersebut.

Baiklah sampai disini pasti beberapa dari kalian yang membaca mulai berfikir bahwa saya sedang melakukan pembelaan kepada seorang pembunuh atau bahkan seorang begal, nooooo big nooooo.

Apa yang ada dikepala saya saat ini adalah kenapa kita tidak berhenti sejenak dari rutinitas kita dan berfikir berapa kali kita sudah memakan yang sebenarnya tidak boleh kita makan, mungkin terdengar sederhana untuk kalian yang tidak bersinggungan langsung dengan uang bermilyar-milyar, tapi percayalah ini jauh lebih sulit daripada itu. Nggak percaya?

Membeli rumah subsidy padahal penghasilan jauh diatas yang diharuskan untuk membeli rumah subsidy dengan mengakali pake slip gaji pacar atau merubah slip gaji, padahal rumah subsidy dipergunakan untuk mereka yang berpenghasilan rendah agar tetap memiliki tempat tinggal. What? Untuk investasi? Come on guys, kalian bisa berinvestasi dengan cara yang lebih cocok dengan lantai kalian berada.

Memiliki mobil lebih dari satu dalam satu keluarga berisikan 4 orang, ingat jalanan bukan hanya milik kalian, masih ada orang yang ingin menggunakan jalan selain keluarga bahagia kalian tercinta. Mengambil bidik misi padahal hidupnya ditanggung dengan sangat sempurna oleh keluarga tercinta, padahal pemerintah mengadakan bidik misi digunakan untuk mereka yang kurang mampu for real supaya mereka memiliki kesempatan untuk menjajaki pendidikan yang lebih tinggi.

Entah kenapa saya merasa akan banyak masalah terselesaikan jika kita mengambil hanya bagian kita saja, macet nggak akan terjadi, subsidy pendidikan akan tepat sasaran, semua orang memiliki kesempatan yang sama memiliki hunian.

Yaaa tapi kita kan emang manusia ya, memiliki hasrat untuk mendapatkan lebih dan lebih lagi. Duit 1 juta adalah nominal yang sangat besar saat kebutuhan kita hanya permen dan air mineral, tapi akan menjadi sangat sedikit saat kebutuhan kita jauh lebih kompleks. Soooooo, mari berusaha untuk tidak mengambil apa yang seharusnya nggak kita ambil.

BERUSAHA…

--

--

Light Bulp
Light Bulp

No responses yet