Cintailah Orang Ngeselin
Karena bisa jadi mereka yang ngerubah hidupmu
Beberapa kali aku suka resah sama kelakuan tetangga yang seenaknya sendiri. Tapi kadang ada yang bisa ngehapus keresahanku secara cepat, yaitu dengan menyadari bahwa mungkin mereka nggak sadar aja kalo kelakuannya nyebelin. Nah pertanyaan selanjutnya mau ngingetin nggak?
Gini, kalo ngomong orang jahat, disekitaran kita banyak banget orang yang terasa jahat tapi sebenernya mereka nggak sadar kalo yang mereka lakukan adalah jahat. Permasalahan utamanya adalah bukan di jahatnya mereka, kebanyakan dari kita males berurusan dengan orang lain karena masalah sepele.
Akhirnya kita memilih buat diam.
Ini kan permasalahan mayoritas dari kehidupan kita sekarang? Banyak banget orang yang masih diam ngeliat ada hal yang nggak bener didepan mata karena ngerasa males ribut. Sebenernya susah sih kalo memaksa orang yang diingatkan untuk nggak nge-gas. Mengingat nge-gas itu adalah pilihan mereka dan mau mengingatkan adalah pilihan kita dengan segala resikonya.
Kadang orang yang ngingetin dianggap bawel, ikut campur, atau julid. Tapi percaya deh kalo kalian diingatkan oleh seseorang, maka orang itu udah mengumpulkan banyak keberanian untuk mengutarakan apa yang dia katakan.
Dan harus diakui, banyak hidup orang yang berubah karena ada orang ngeselin yang bawel, ikut campur dan julid. Banyak orang mengalami perubahan besar dalam hidupnya karena orang ngeselin ini.
Aku yakin ini akan terasa tidak adil, tapi…
kadang peran terbesar dari sebuah kesalahan dipegang oleh orang yang sadar bahwa itu salah, tapi mereka memilih untuk diam.
Kerasa nggak adil, tapi kita musti sadari bahwa kadang kita juga nggak sadar melakukan sebuah kesalahan sampai ada satu orang pemberani yang mau mengingatkan kita, dan saat itu terjadi kadang harga diri kita terasa dicoreng.
Bayangin berapa banyak orang tua yang merasa apa yang mereka lakukan sudah benar dengan memprovide segala kebutuhan anaknya dari primer sampai tertier. Ternyata pas anaknya dewasa, anaknya jadi anak yang manja dan nggak bisa survive tanpa bantuan dari orang tuanya?
Padahal kalo ditarik lagi kebelakang, ada saudara yang sudah merasa bahwa yang mereka lakukan kepada anaknya ini salah karena sudah terlalu dimanjakan. Hanya si saudara nggak mau ikut campur karena dia males untuk ribut hanya karena masalah anak yang notabene bukan anaknya sendiri.
See? Dari kasus barusan kita belajar pasti si orang tua merasa bahwa apa yang dilakukan sudah sangat benar dan nggak ada yang salah dengan memprovide semua kebutuhan anaknya. Akan tetapi orang lain yang melihat ada sebuah celah kesalahan justru diam karena males ribut.
Aku nggak bisa menawarkan solusi paling ampuh sih, karena jujur aja kadang aku jadi si orang tua dan kadang aku jadi si saudara. Mungkin satu-satunya solusi yang bisa tak tawarkan adalah jangan baper. Sebuah solusi yang kadang aku juga susah ngejalaninnya, tapi kayaknya ini masih jadi solusi yang paling masuk akal.
Setidaknya jangan membiarkan orang lain males ribut sama kita. Karena keberanian orang untuk mau ribut bisa ngebenerin hidup kita. Emang ini akan sangat sulit, mengingat nggak semua orang bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan dengan baik.
Dan seperti yang sama-sama kita sadari, berharap semua orang memiliki cara berkomunikasi yang baik itu seperti berharap bulan jatuh dipangkuanmu.