Caraku mengeluarkan uang untuk sebuah nilai
Aku pengen share sesuatu yang selalu tak pikirkan sebelum ngebeli sesuatu dalam nominal yang besar. Sebelumnya izinkan aku disclaimer dulu, nggak bermaksud ngajarin atau menggurui, ini bener-bener sharing doang. Bisa jadi cocok untuk kalian dan bisa jadi nggak.
Jadi, dalam membeli sesuatu aku selalu berusaha se rasional mungkin. Maksudnya sebisa mungkin apa yang tak bayarkan sesuai dengan value yang aku harapkan.
Hal pertama yang biasanya aku pikirin adalah menentukan value apa yang aku butuhkan dari sebuah barang yang bakalan aku beli. Ini penting banget, karena value yang kita inginkan ini yang nantinya akan jadi kompas kita mau membeli barang dengan cara apa dan dengan harga berapa.
Seperti yang kita tau, semakin banyak value yang kita inginkan maka semakin besar uang yang akan kita keluarkan.
Izinkan aku mencontohkan dengan kasus membeli mobil, pertama mari kita list terlebih dahulu value apa yang kita inginkan dari sebuah mobil :
- Bisa membawa setidaknya 9 orang dalam sekali jalan karena ada orang tua dan anak.
- Nggak boros bahan bakar
- Hujan nggak kehujanan, panas nggak kepanasan
- Cukup dimasukin banyak barang kalo lagi dipake mudik
- Mobil nyaman saat digunakan dalam keadaan kencang
Oke, dari beberapa value yang sudah aku jabarkan diatas barulah kita tentukan spesifikasi yang bisa kita temukan dipasaran sesuai dengan value yang kita butuhkan. Maka mobil yang kita butuhkan adalah mobil yang :
- 7 seater, karena harus bisa mengangkut 9 orang dan membawa barang yang lumayan untuk keperluan mudik.
- Mobil yang nggak butuh oktan tinggi dan injeksi, karena beberapa jenis mobil membutuhkan oktan yang tinggi, jelas ini akan mempengaruhi pengeluaran untuk bahan bakar.
- Mobil harus punya fitur AC, karena kita nggak mau kepanasan pas panas.
- Cari mobil yang cc nya gede, karena kita pengen mobil enak dikemudikan dengan kecepatan tinggi.
Dari beberapa value yang di list diatas, tidak ada satupun value kalo dipamerin nggak malu-maluin atau hal sejenisnya yang terkait dengan estetika. Maka artinya kita nggak perlu pusing masalah model dan warna atau memusingkan harus membeli mobil yang baru jika tidak ada kekhawatiran akan pengguna sebelumnya.
Setelah kita bandingkan antara spesifikasi mobil dan kebutuhan kita, maka selanjutnya kita baru bisa mengarah ke berapa budget yang kita punya, setelah itu barulah kita tau mau ngambil mobil baru atau bekas.
Sebenernya kenapa sih harus ribet gini mau beli barang aja? Alasan satu-satunya adalah karena aku pengen mengeluarkan uang yang sepadan dengan value yang aku dapatkan, tidak kurang dan tidak lebih. Karena sekarang banyak orang yang rela beli smartphone belasan juta padahal dipake buat whatsapp dan instagram doang.
Akhirnya banyak fitur dari smartphone tersebut kebuang sia-sia karena nggak pernah dipake. Beberapa temenku bahkan nggak sadar kalo smartphone mereka memiliki fitur NFC padahal mereka sudah bergumul dengan smartphone nya selama beberapa tahun.
Ini tuh sama seperti kita sedang lapar dan didepan kita ada orang jual roti dimana dia bikin promo buy 2 get 1 terus kita beli 2 roti demi mendapatkan 1 roti gratis. Padahal sebenernya kita udah kenyang hanya dengan memakan 1 roti, 2 roti sisanya kita kasih ke orang lain karena kita udah nggak sanggup untuk ngehabisin.
Terlepas dari pahala yang kita dapatkan karena memberikan roti kepada orang lain, kita sudah mengeluarkan uang lebih demi mendapatkan lebih tapi sebenarnya kita nggak pernah menikmati uang lebih yang kita keluarkan ini.
Ironis kan? Niat hati mendapatkan lebih, tapi malah hanya ngeluarin lebih tanpa mendapatkan lebih. Permasalahan dari sebuah barang itu sebenernya bukan di seberapa mahal atau seberapa keren barang yang kita beli, tapi seberapa berguna barang yang sudah kita beli.
Oke, anggaplah kalian mampu membeli sebuah tas branded seharga puluhan juta rupiah. Pertanyaannya bukan beli atau tidak, tapi butuh atau tidak. Karena kalo pertanyaan yang keluar dikepala kalian hanya beli atau tidak maka pertimbangannya hanya dikemampuan finansial kalian.
Harapannya kita nggak perlu ngeluarin uang puluhan juta ini demi mendapatkan sebuah barang yang valuenya tidak seimbang dengan harga yang harus kita bayar.
Mungkin untuk artis, memiliki tas branded dengan harga puluhan juta bisa menaikan harga mereka didepan para client. Tapi apa arti tas branded seharga puluhan juta ini untuk kita yang duduk dibelakang komputer tiap hari yang cuman ke mall seminggu sekali?
Intinya adalah setiap barang itu ada peruntukannya, barang yang mahalnya nggak ngotak itu nggak cuma dipake buat gaya-gayaan. Untuk beberapa kasus, barang yang semahal itu bisa mendongkrak nilai dari si pemakai, tapi dikasus lain, barang semahal itu nggak lebih dari barang murah yang dijual mahal.